Saturday, September 7, 2013

Manga : Sanctuary (1990-1995)



Gimana liburan? Puas?

Hah, kalo saya sih jelas belum puas. Bawaannya pingin molor terus di kasur. Musim masuk kuliah gini emang harus nyicil mikir biar konsentrasi tetep on. Nah, how about read something serious? Itung-itung buat pemanasan otak gitu lah, tapi dengan cara yang lebih fun : BACA KOMIK!

Okay, today’s sneak peak is Sanctuary –a twelve-volume best seller graphic novel which is created by Fumimura Sho and illustrated by Ryoichi Ikegami, and had been released in English years ago.





HOW’D THE STORY FLOW?
Sanctuary featured 2 protagonists  (yang sebenernya bukan sepenuhnya ‘protagonis’)  yaitu Akira Hojo dan Chiaki Asami. Keduanya merupakan survivor dari Perang Kamboja bertahun-tahun silam lamanya. Being the  (two) last man standing means striving for a better tomorrow : making Japan their own sanctuary. Tentunya dengan jalan masing-masing (yang anehnya ditentukan dengan suit batu gunting kertas) dan bermuara pada sebuah kenyataan : Akira Hojo menjadi seorang yakuza dan Chiaki Asami menjadi seorang Japanese Diet. 



Awalnya, Akira Hojo hanyalah minor boss, begitu pula dengan Chiaki Asami yang hanya menjadi seorang sekretaris seorang politisi. Dengan latar belakang yang begitu kelam, mereka berambisi untuk menggapai pencapaian tertinggi dalam usia yang masih sangat muda : Akira Hojo with his dream uniting all major Yakuza under his banner, and Chiaki Asami becoming the youngest PM in Japan.

Sementara itu, berbagai rintangan harus mereka hadapi untuk mewujudkan ambisi itu. Di lain pihak, Kyoko Ishihara, seorang Kepala Deputi Kepolisian, diam-diam mencari celah untuk menemukan bukti-bukti kejahatan Akira Hojo serta menguak hubungan Hojo-Asami yang terselubung. Namun, pada kenyataanya, Kyoko Ishihara justru jatuh cinta pada Akira Hojo.



Pada akhirnya, keduanya berhasil memenuhi ambisinya. Namun, apa mau di kata, Asami Chiaki meninggal setelah dirinya berhasil memenangkan pemilu.




WHAT MAKES THIS COMIC SO HAIL GREAT?
  • Karena manga ini porno bhahahahhaha nggak lah.. Manga ini bagus karena memang jalan ceritanya bagus dan idenya sangat realistisPersonally, I like this kind of genres (reality, politics, etc) better than the fantasy and sci-fi ones. Sanctuary, by all means, is very thrilling from the very beginning yet breathtaking in the end. Kebanyakan pengarang nggak pernah berniat untuk memunculkan ide politik, historis, dan yakuza ke dalam 1 scene yang serius sehingga konfliknya pun kompleks. Seperti contoh manga 'Ouroboros', mereka memang menyajikan persahabatan antara polisi dengan yakuza, tapi nggak tau kenapa kalo baca ini malah banyak LOL momentnya. Hahahaha. Memang sih banyak visualisasi gambar implisit yang termasuk 'disturbing' semacam sexual contents, harassment and abusing, badmouthing, murdering, hingga money fraudulence, tapi menurut saya konsentrasi dari cerita bukan itu jadi ya ceritanya mengalir seperti biasa. Vulgar sih vulgar, but 20 years old man LEGALLY reads mature content, right?! Bah *digampar*


  • Alasan kedua : Tokoh utama nggak harus orang yang baik-baik. Buat saya, ini ide segar tersendiri. Otomatis POV dari cerita juga dilihat dari perspektif yang berbeda. Tapi bukan berarti cerita ini mengajarkan tentang sesuatu yang amoral lho! Justru sebaliknya, Sanctuary punya pesan agar manusia tetap semangat menjalani hidup dengan segala tantangannya. 


  • Bahkan di komik thriller kayak gini juga ada romancenya lhoh pals! Ini nih alasan selanjutnya kenapa komik ini menurut saya keren. Konflik ditambah dengan cinta-cintaan antara Akira Hojo si yakuza dengan Kyoko Ishihara si Kepala Deputi Kepolisian yang sudah lama mengincar si Hojo. Whooaa, you know things are never simple, aight?


  • Selanjutnya, kekuatan ilustrasi yang setingkat FFFUUUUUU-level. Artwork yang dikerjain sama Ryoichi Ikegami-san emang sangat rapi dan detail. Render pun oke, bukan render 'ngusek'. Proporsi manusia juga pas nggak kayak Captain Tsubasa bhahahaha. 




Sooo, What’s greater than a complex story about mafia and politician?  
And what’s more romantic than a love story between villain and the protagonist? 
That’s why this manga deserved ‘read-worthy’ label. 
Stick it! 






DISCLAIMER : 
Sanctuary © Sho Fumimura & Ryoichi Ikegami
I do not own all graphics here or Sanctuary itself.